Daerah  

BKKBN Papua Barat Latih Tim Pendamping Keluarga Raja Ampat,2023.

[cvw_social_links]

Raja Ampat,jurnalkofiautv.Com–Kegiatan Pelatihan BKKBN Berlangsung di Gedung Wanita Syalome Syeben, Kota Waisai-Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Barat melaksanakan pelatihan fasilitator dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Kabupaten Raja Ampat(17/4).

Pelatihan yang bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Raja Ampat, Senin (17/4/2023) tersebut untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pengetahuan dan keterampilan Kader Pendamping dalam proses pendampingan keluarga berisiko Stunting.

Asisten II Setda Raja Ampat Bidang Ekonomi Pembangunan, Ir. Wahab Sangadji mewakili Bupati Raja Ampat dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut menjelaskan pelatihan tersebut sangat berharga dan diharapkan dapat menghasilkan prevelensi stunting di angka yang lebih rendah dibanding tahun- tahun sebelumnya di Raja Ampat.

Sementara itu Kepala BKKBN Papua Barat, Philmona Maria Yarollo menjelaskan stunting tidak hanya berdampak pada perkembangan anak tetapi juga mempengaruhi perkembangan mental dan kecerdasan. Stunting, kata , Philmona Maria Yarollo merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah saat ini. Kondisi ini dianggap serius karena penderita stunting, tak hanya mengalami gagal tumbuh, tetapi juga terpengaruh kecerdasannya.

“Anak- anak penderita stunting punya daya tahan tubuh yang buruk sekaligus IQ yang rendah,” kata Philmona Maria Yarollo.

Philmona Maria Yarollo tampil sebagai narasumber menjelaskan beberapat materi utama dalam pelatihan tersebut, diantaranya, Kebijakan Pelaksanaan Tim Pendamping Keluarga dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting; Konsep dasar stunting dan konsep 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK); serta Mekanisme kerja Tim Pendamping keluarga (TPK) mengingat prevelensi stunting nasional adalah 21,6 % sedangkan untuk wilayah Raja Ampat khususnya berada pada angka 31,1% prevelensi stunting.

Ati Rumadaol, S.Kep selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Raja Ampat sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi berlangsungnya kegiatan ini dan berharap agar seluruh tim yang sudah di bentuk sebanyak 75 orang dapat bekersama agar angka prevelensi stunting Raja Ampat dapat mengalami penurunan,” Kata Ati, begitu sapaan akrab Ati Rumadaol.

Sebanyak 75 orang yang sudah dilantik terdiri dari 25 orang unsur bidang, 25 orang PKK dan 25 orang Kader KB.

[ Aleksander Umpain]

Penulis: Aleksander UmpainEditor: Aleksander Umpain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *